Analisis Kebudayaan | E-Jurnal Tentang Suku Toraja


E-JURNAL TENTANG SUKU TORAJA



E-JURNAL INI MEMBAHAS TENTANG UPACARA KEMATIAN DI TANA TORAJA : RAMBU SOLO
DITULIS OLEH "Diks Sasmanto Pasande"
BEJUMLAH 17 HALAMAN.

Lawrence Kohlberg (lahir di Bronxville, New YorkAmerika Serikat25 Oktober 1927 –meninggal 19 Januari 1987 pada umur 59 tahun) . Ia menjabat sebagai profesor di Universitas Chicago serta Universitas Harvard. Ia terkenal karena karyanya dalam pendidikan, penalaran, dan perkembangan moral. Sebagai pengikut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, karya Kohlberg mencerminkan dan bahkan memperluas karya pendahulunya. Karyanya ini telah diperluas dan dimodifikasi oleh sejumlah pakar, seperti misalnya Carol Gilian.

Kohlberg, sebelum menguraikan ke-6 tahap perkembangan moral, terlebih dahulu memberikan definisi tentang moral. Menurutnya, istilah “moral” menunjuk pada pertimbangan moral atau keputusan berdasarkan atas pertimbangan moral itu. Rujukan utama dari istilah moral adalah penilaian, bukan perilaku atau akibat dari tindakan moral. Objek rujukan moral juga tidak bersifat sosiologis, misalnya suatuperaturan, sebab yang membuatnya bersifat moral bukanlah legalitas peraturan, melainkan sikap pribadi terhadap peraturan tersebut (Kohlberg, 1984: 161). Definisi mengenai moral tersebut terkait erat dengan tahap-tahap perkembangan moral, bahwa tahap-tahap moral menyajikan suatu rangkaian tetap dengan tahap yang lebih tinggi dan secara struktural lebih memadai daripada tahap-tahap sebelumnya.


E-JURNAL INI MEMBAHAS TENTANG PROBLEM PSIKOLOGIS DAN STRATEGI COPING PELAKU UPACARA KEMATIAN RAMBU SOLO' DI TORAJA
(STUDI FENOMENOLOGI PADA TANA' BULAAN)
DITULIS "Arman Marwing"
BERJUMLAH 21 HALAMAN

         Dalam memandang kematian, kepercayaan nenek moyang orang Toraja telah menggariskan status kasta atau tana’ yang meninggal sebagai rujukan dari pelaksanaan ketentuan adat bukan berdasarkan pertimbangan ekonomi pelakunya (Kobong,2008). Ketentuan tersebut cukup problematis saat ini, mengingat perubahan sosial ekonomi juga terus terjadi di Toraja sebagaimana yang terjadi di tempat lainnya. Jika dahulu upacara rambu solo’ yang mewah dan mahal cukup relevan bagi tana’ bulaan yang kala itu selalu diidentikkan dengan pemilik tanah dan hewan ternak. Maka, dengan adanya perubahan sosial-ekonomi tersebut keadaan mereka kini telah jauh berubah, beberapa dari kalangan tersebut hanya dapat hidup sederhana bahkan sebagian lainnya justru berada dalam kondisi miskin secara ekonomi.

            Berdasarkan uraian di atas, hal menarik yang ingin peneliti kaji lebih lanjut adalah keputusan terlibat dalam upacara rambu solo’ yang juga dilandasi oleh berbagai motif dan keinginan pelaku, berlanjut pada konsekuensi beban keuangan sebagai kejadian menekan, strategi pengatasan masalah yang digunakan serta problem psikologis pelaku upacara rambu solo’ pada tana’ bulaan , menjadi titik tolak perhatian peneliti.



E-JURNAL INI MEMBAHAS TENTANG ANALISIS SEMIOTIKA SIMBOL KEKUASAAN PADA RUMAH ADAT TORAJA (TONGKONAN LAYUK)
DITULIS OLEH "Yudha Almerio Pratama Lebang"
BERJUMLAH 15 HALAMAN

Charles Sanders Peirce. Dia terkenal karena teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Peirce (dalam Lechte, 2001:227) seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Secara sederhana yaitu tanda sebagai sesuatu yang dikaitkan kepada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas dan seringkali mengulang-ulang
pernyataan bahwa secara umum tanda mewakili sesuatu bagi seseorang.Bagi Peirce (dalam Pateda, 2001:41), tanda “is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Artinya, sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi disebut ground oleh Peirce. Konsekuensinya, tanda (sign ataurepresentamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni sign (ground), object dan interpretand.Dasar konsep triadik atau trikotominya itulah, yang
membuat Peirce dikenal.


MAKALAH INI MEMBAHAS TENTANG PERAN PEMERINTAHAN DAERAH TORAJA DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN BULANGAN LONDONG (SABUNG AYAM) PADA UPACARA KEMATIAN DI TANA TORAJA





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Kebudayaan | Agama Tradisional Suku Toraja

Analisis Kebudayaan | Agama Tradisional suku Naulu